Jumat, 24 Juli 2009

BAb 18
Tata ruang, disain, dan pemandangan barang-barang perdagangan

Bilamana para peritel sedang menemukan kesulitan untuk menciptakan suatu keuntungan yang berbeda atas dasar brpdn, harga, promosi, dan lokasi, maka toko itu sendiri menjadi suatu peluang untuk memperbedakan pasar. Pada kenyataannya, para konsumen saat itu memiliki suatu banyak pilihan berbelanja diluar toko. Untuk beberapa pasti ada alasan yang sangat mendorong untuk perp suatu toko bilamana barang-barang perdagangan yang sama juga telah ada tersedia di internet. Dan para pembelanja juga tidak perlu pusing akan waktu, perparkiran, atau membawa barang belanjaan ke rumah. Dengan demikian maka lebih daripada masa lalu, para peritel harus menciptakan suatu rancangan toko yang ada dengan teknik barang-barang perdagangan yang inovatif guna membuat orang membuang pencatatan mereka dan perusahaan berbelanja ke toko.
Beberapa peritel suka untuk memikirkan tentang toko mereka sebagai suatu teater. Dinding dan lantai merupakan panggung. Pencahayaan, fixtur, dan komunikasi visual seperti pertanda / petunjuk jalan merupakan kesatuan. Dan barang-barang perdagangan merupakan pertunjukan. Seperti halnya teater, disain toko dan semua komponennya seharusnya bekerja secara selaras guna mendukung barang-barang perdagangan, daripada bersaing dengan hal tersebut.
Bilamana merancang atau merancang ulang sebuah toko, maka para manajer harus mempertimbangkan tiga sasaran. Pertama, suasana / atmospir toko harus konsisten dengan citra toko dan keseluruhan strategi. Sasaran yang Kedua dari suatu rancangan toko yang baik adalah membantu mempengaruhi keputusan pembeli oleh para pelanggan. Pada akhirnya, bilamana membuat keputusan rancangan, maka para manajer harus memikirkan produktivitas dari ruang ritel tersebut – seberapa banyak penjualan yang dapat dihasilkan dari masing-masing persegi kaki dari ruang tersebut.
Barang-barang perdagangan yang menggoda hati ( pembelian produk tanpa dengan perencanaan sebelumnya seperti permen, baterey ) sering kali ditempatkan pada area pintu keluar karena orang sering kali keluar-masuk pada lini dengan tanpa dengan melakukan apapun kecuali membeli. Perilaku pembelian pelanggan juga dipengaruhi oleh keadaan dari atmospir toko.

TATA RUANG TOKO
Untuk merancang suatu tataruang toko yang baik, maka para perancang toko harus menyeimbangkan beberapa sasaran – sasaran yang sering kali konflik. Pertama, tataruang toko hendaknya menggoda para pelanggan untuk bgr disekitar toko untuk membeli lebih banyak barang-barang perdagangan daripada yang sebenarnya telah mereka rencanakan. Salah satu metode adalah untuk mengungkapkan kepada pelanggan dengan suatu tataruang toko yang memfasilitasi suatu pola lalulintas yang specifik.
Metode yang lainnya untuk membantu para pelanggan bergerak melalui toko adalah dengan menyediakan variasi. Toko seharusnya dipenuhi dengan sedikit tempat kesenangan dan cela-celah yang menggoda para pembelanja untuk berkeliling-keliling disekitarnya. Seorang perancang toko tidak perlu dipenuhi dengan ruang saetapak yang dipenuhi dengan lorong panjang diantara rak-rak dan papan rak. Berbagai tingkatan dan jalan yang landai akan menambahkan variasi. Jika lantai harus rata, paling tidak display yang tinggi dapat divariasikan guna menghindari suatu penyajian yang monoton.
Suatu sasaran yang kedua dari suatu tataruang toko yang baik adalah dengan menyediakan suatu keseimbangan diantara memberikan kepada pelanggan dengan ruang yang memadai dimana untuk berbelanja dan secara produktif dengan cara menggunakan sumber daya yang mahal, sering kali sumber daya yang langka ini untuk barang-barang perdagangan. Suatu toko dengan banyak orang yang menciptakan suatu rasa keceriaan dan, dengan penuh harapan, meningkatkan pembelian. Akan tetapi suatu toko dengan terlalu banyak rak dan display dapat menyebabkan para pelanggan menjadi bingung atau bahkan tersesat.
Untuk memenuhi sasaran tersebut, para perancang toko memutuskan tentang  Jenis disain alternatif,  Menempatkan ruang untuk fitur dan area penjualan stock curah, dan  Membuat pemakaian yang efisien terhadap dinding. Pada waktu yang sama, para peritel harus mencoba untuk membuat toko mereka fleksible sehingga pengaturan dapat menjadi mudah untuk menciptakan tataruang toko.

I. JENIS DISAIN
Pengecer modern saat ini menggunakan tiga jenis utama tentang disain tataruang toko : Grid (jaringan), racetrack (perlombaan jejak), dan free-form ( bentuk bebas).
a. Grid. Tataruang grid adalah ilustrasi yang terbaik oleh umumnya operasional toko grosir dan warung kelontong. Yang berisikan gondola panjang dan lorong dari barang-barang perdagangan didalam suatu pola pengulangan. Grid tersebut pengaturan, akan tetapi hal itu adalah perjalanan berbelanja yang baik yang mana pelanggan merencanakan bergerak pada keseluruhan toko.
b. Racetrack. Salah satu permasalahan dengan disain grid adalah bahwa pelanggan tidak yang secara alami ditarik kedalam toko. Hal ini bukanlah suatu persoalan didalam toko grosir, dimana umumnya pelanggan memiliki suatu dugaan yang baik tentang apa yang akan mereka beli sebelum mereka memasuki toko.
Tataruang racetrack (yang juga dikenal sebagai suatu loop : pengulangan) adalah suatu jenis tataruang toko yang menyediakan suatu lorong utama guna memudahkan lalulintas pelanggan yang memiliki akses pada berbagai jalan masuk pada toko.
c. Free-form (bentuk bebas). Suatu tataruang free-form ( yang juga dikenal sebagai tataruang boutique) yang mengatur fitur dan lorong asimetri. Yang berhasil digunakan terutama didalam toko kecil tertentu atau didalam departemen dari toko besar
d. Area corak. Area corak yang dirancang untuk mendapatkan perhatian pelanggan. mereka meliputi penutup akhir, lorong atau area promosi, freestanding fixture (:perlengkapan tetap tetap yang berdiri bebas )dan boneka pajangan yang memperkenalkan suatu toko barang-barang lunak, jendela, dan titik area penjualan.
Penutup akhir adalah bertempat pada akhir dari suatu lorong. Yang tidak selalu diperlukan untuk mempergunakan penutup akhir untuk penjualan, bagaimanapun juga. Sehubungan pada jarak penglihatan mereka yang tinggi, maka penutup akhir juga digunakan untuk menonjolkan item promosi tertentu, seperti bir, irisan kentang ( potato chip) sebelum hari tanggal empat Juli (hari proklamasi kemerdekaan Amerika Serikat).
Suatu lorong atau area promosi yang digunakan sepadan pada suatu penutup akhir.
Freestanding fixture ( perlengkapan tetap tetap yang berdiri bebas) dan boneka pajangan yang bertempat pada lorong yang dirancang terutama untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan membawa mereka kedalam suatu toko.
Point of sale areas ( {:tempat area penjualan} yang juga dikenal sebagai point of purchase atau POP : titik/tempat pembelian ) yang dapat menjadi bagian yang paling bernilai dari real estate didalam toko, karena pelanggan adalah yang hampir ditangkap ditempat tersebut.
Bulk-of stock Area. Bulk of stock area( area persediaan barang curahan ) berisikan seluruh campuran dari barang perdagangan. Barang-barang perdagangan ini biasanya diperkenalkan dengan suatu area fitur.
Walls (dinding) Karena ruang eceran sering kali langka dan mahal, maka beberapa pengecer telah berhasil semakin meningkatkan kemampuan mereka untuk menyimpan persediaan ekstra, pajangan barang perdagangan, dan secara kreatif menghadirkan suatu pesan dengan cara mempergunakan ruang dinding.


Fleksibilitas (kelenturan) dari Disain Toko
Sehubungan perubahan pada barang perdagangan, sehingga keharusan sebuah citra toko. Dengan demikian maka para perencana toko mencoba untuk merancang toko dengan fleksibilitas yang maksimum. Fleksibilitas dapat mengambil dua bentuk : kemampuan untuk yang secara fisik menggerakkan komponen toko dan memudahkan dengan komponen yang mana yang dapat dimodifikasi.

Pengenalan kebutuhan terhadap diantara yang Cacat
Suatu pertimbangan yang penting pada disain toko apapun atau keputusan perancangan ulang adalah the American with Disabilities Act / undang-udang orang cacat Amerika ( ADA ). Penunjuk hukum hak-hak sipil pemerintah federal ini melindungi orang yang cacat terhadap diskriminasi di dalam ketenagakerjaan, transportasi, akomdasi umum, telekomunikasi, dan aktivitas terhadap pemerintahan negara dan lokal. Karena kedua-duanya, baik pemilik dari suatu pusat pembelanjaan dan maupun peritel adalah bertanggung jawab untuk pemenuhan, penyewaan bisa melukiskan tanggung jawab, meskipun penyewaan mengurangi tidak satupun diantara kelompok terhadap kewajiban hukum mereka untuk tidak mendiskriminasikan.
Kebutuhan untuk pemenuhan dengan ADA adalah berbeda-beda tergantung pada apakah hal tersebut adalah suatu fasilitas yang ada, suatu fasilitas yang baru dibangun, ataukah suatu fasilitas yang sedang menjalani pemodelan ulan.

PERENCANAAN TEMPAT
Penempatan ruang pada toko, kategori, dan akhirnya item adalah salah satu dari keputusan yang paling sulit dan rumit para perencana toko dan para manajer kategori. Mereka harus menjawab pertanyaan berikut ini :
.Item apakah yang harus dibawah oleh penjaja, kategori, dan toko?;
.Seberapa banyak item yang harus dibawah ?;
.Seberapa banyak ruang yang seharusnya diambil untuk barang perdagangan ?;
. Dimanakah seharusnya barang perdagangan ditempatkan ?
(1).Bagaimanakah barang perdagangan bisa mendatangkan keuntungan ?; (2).Bagaimanakah akan pergantian terhadap rencana persediaan dan pengaruh
hasil rasio penyimpanan untuk dijual. Seberapa banyak SKU secara normalnya akan dibawah didalam persediaan ? ;
(3).Bagaimanakah cara barang perdagangan akan dipajang ?.
(4).Item apakah yang diharapkan oleh pengecer untuk ditekankan?.
(5).Akankah lokasi ari barang-barang perdagangan tertentu ditarik dari
pelanggan melalui toko, dengan demikian maka memberikan fasilitas
pembelian ?

Lokasi ( Toko ) Departemen
Semakin lebih banyak perdagangan melalui suatu departemen, maka akan semakin lebih baik lokasi tersebut. Sayangnya, setiap departemen tidak dapat ditempatkan didalam lokasi yang terbaik. Para pengecer harus mempertimbangkan kebutuhan tambahan faktor penghasil dan antar hubungan diantara departemen bilamana menetukan lokasi mereka.
1. Keuntungan Lokasi yang Relatif - Lokasi yang terbaik didalam toko tergantung pada lokasi lantai, posisi didalam suatu lantai, dan lokasi nya yang relatif didalam lalulintas lorong/gang, jalan masuk, eskalator(tanggal), dan seterusnya.
2. Dorongan (hati nurani) produk. kebutuhan musiman. Beberapa departemen harus lebih fleksibel dari pada yang lainnya. Sebagai contoh, adalah sangat menolong untuk menempatkan baju musim dingin dekat pakaian olahraga.
3. Kebutuhan/area tujuan. Kebutuhan anak-anak adalah barang-barang khusus yang mahal, departemen mebel/furnitur sebagaiman pula area pelayanan pelanggan seperti salon kecantikan, kantor kredit, dan studio phografi yang biasanya bertempat pada tempat yang biasa – disudut dan pada lantai yang paling atas.
4. Kebutuhan musiman. Beberapa departemen harus lebih fleksibel dari pada yang lainnya. Sebagai contoh, adalah sangat menolong untuk menempatkan baju musim dingin dekat pakaian olaraga.
5. Karakteristik fisik barang-barang perdagangan. Departemen yang memerlukan jumlah ruang lantai yang besar, seperti funitur, yang sering kali bertempat didalam lokasi yang kurang diinginkan.
6. Departemen yang berdekatan. Beberapa toko pada masa kini adalah penggabungan secara tradisional departemen atau kategori terpisah guna memberikan fasilitas beberapa pembelian dengan cara menggunakan analisa keranjang (tempat barang ) pasar
7. Penilaian suatu tata ruang Departemen. Meskipun mereka banyak memanfaatkan kamera video yang tersembunyi dan peralatan teknologi tinggi lainnya, peralatan riset mereka yang paling penting adalah secarik kertas yang disebut track sheet lembar pelacakan yang berada ditangan individu yang mereka sebut pelacak / Tracker. Tracker mengikat para pembelanja dan mencatat segala sesuatu yang mereka lakukan. Mereka juga membuat kesimpulan tentang perilaku konsumen berdasarkan pada apa yang mereka amati.

Lokasi barang-barang perdagangan didalam Departemen.
Pemakaian terhadap planogram.
Sebuah planogram adalah suatu diagram yang diciptakan dari photografi, hasil komputer, atau kreasi seniman yang melukiskan secara tepat dimana setiap SKU seharusnya ditempatkan, yang berguna untuk menentukan dimana barang-barang perdagangan seharusnya ditempatkan di dalam suatu departemen, para peritel dari semua jenis menghasilkan map / peta yang dikenal sebagai planogram. Masing-masing planogram disertai dengan laporan yang berikut ini : suatu laporan produktivitas dengan SKU yang berdasarkan pada sejarah penjualan; suatu analisa ABC dengan SKU, suatu laporan pemanfaatan ruang yang menggambarkan persentase dari ketersedia ruang yang digunakan di dalam planogram; dan suatu laporan perbandingan yang dapat menggambarkan produktivitas diantara dua ruang ritel manapun diantara suatu ruang yang terakhir dan yang telah diusulkan.
Planograming yang dijalankan secara elektronik meminta pengguna untuk memberi input nomor model atau kode UPC, margin produk, perputaran, ukuran pengemasan produk atau gambaran pengemasan yang sebenarnya, dan informasi lain yang berhubungan kedalam program tersebut. Komputer merencanakan planogram berdasarkan pada prioritas peritel.
Planogram juga sangat berguna untuk barang-barang perdagangan yang tidak sesuai dengan gondola pada suatu toko bahan makanan atau toko diskon.

Mengevaluasi Produktivitas Ruang
Suatu ukuran produktivitas ( rasio dari suatu output dengan suatu input ) menentukan seberapa efektif suatu peritel menggunakan suatu sumber daya. Pada umumnya peritel mengukur produktivitas ruang terhadap suatu dasar per persegi kaki penjualan, karena sewa dan pembelian tanah adalah dinilai atas dasar suatu per persegi kaki. Akan tetapi hal tersebut adalah lebih efisien untuk mengukur profitablitas ( kemampuan memperoleh keuntungan ) dengan cara menggunakan penjualan per linier kaki.
Bilamana menempatkan ruang untuk barang-barang perdagangan atau suatu departmen store, seorang manajer ritel harus mempertimbangkan pengaruh profit pada keseluruhan departemen. Ingatlah, sasarannya adalah untuk memaksimumkan profitablitas toko tersebut, bukan hanya suatu departemen saja. Karena kometik dan obat-obatan memiliki suatu margin kotor yang relatif tinggi per persegin kaki., maka manajemen harus memberikan pada hal tersebut suatu ruang yang lebih besar .
Cara lainnya untuk mengevaluasi kinerja ruang ritel adalah memperbandingkan produktivitas diantara dua ruang ritel manapun atau diantara suatu ruang terakhir dan suatu ruang yang telah diusulkan.



TEKNIK PRESENTASI BARANG-BARANG PERDAGANGAN
Berbagai metode yang tersedia bagi para pengecer untuk menyajikan barang-barang perdagangan kepada konsumen. Untuk memutuskan yang mana yang terbaik untuk suatu situasi tertentu, para perencana toko harus mempertimbangkan empat persoalan berikut ini.
Pertama, dan mungkin yang paling penting, barang perdagangan seharusnya dipajang didalam suatu sikap yang konsisten dengan citra toko.
Kedua, para perencana toko harus mempertimbangkan keadaan alami produk tersebut.
Ketiga, pengepakan/pengemasan sering kali mendikte bagaimana produk tersebut dipajang.
Keempat, potensi keuntungan produk mempengaruhi keputusan pajangan.
Didalam seksi ini, kita akan menguji beberapa teknik presentasi khusus. Kemudian kita akan melukiskan pemakaian peralatan tetap didalam presentasi barang perdagangan ini.

Presentasi yang Berorientasikan pada Gagasan
Beberapa pengecer yang berhasil mempergunakan suatu gagasan – orientasi presentasi – suatu metode mengenai penyajian barang perdagangan yang berdasarkan pada suatu gagasan spesifik atau citra dari toko tersebut.
1. Presentasi Gaya / Item – Mungkin teknik pengaturan persediaan yang paling umum adalah dengan gaya atau item
2. Presentasi Warna – Suatu teknik presentasi yang tegas adalah dengan warna
Memberikan Lini Harga - para pelanggan dengan mudah menemukan barang perdagangan pada harga yang ingin mereka bayar.
3. Barang Perdagangan Vertikal – disini barang perdagangan disajikan secara vertikal dengan menggunakan dinding dan gondola yang tinggi.
Lini penetapan harga - Mengorganisasikan bdpdg di dalam kategori harga, atau lini penetapan harga ( Bilamana para peritel menawarkan suatu jumlah poin harga terbatas yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Tonasi Barang-barang Perdagangan – adalah suatu teknik pemajangan dimana kuantitas besar barang-barang perdagangan dipajangkan bersama-sama.
5. Presentasi Bagian Depan - (suatu metode tentang penempatan barang-barang perdagangan dimana pengecer mengungkapkan sebanyak mungkin produk untuk menangkap mata para pelanggan .
6. Peralatan Tetap / Fixture – Tujuan utama untuk peralatan tetap adalah untuk memegang dan memajang barang-barang perdagangan secara efisien. Pada waktu yang sama, mereka harus membantu menentukan area dari suatu toko dan mendorong alr lalulintas. Peralatan tetap / fixture harus berada di dalam konser dengan aspek-aspek fisik toko yang lainnya, seperti penutup lantai dan pencahayaan, sebagaimana pula pada keseluruhan citra dari toko tersebut.

Empat Jenis Peralatan Tetap
1. Rak lurus yang berisikan suatu pipa panjang digantungkan dengan dukungan pada lantai atau menempel pada suatu dinding.
2. Suatu pemutar ( yang juga dikenal sebagai suatu peralatan tetap curah atau kapasitas peralatan tetap) adalah suatu peralatan tetap yang berputar yang bertempat pada suatu tumpuan.
3. Suatu Empat Cara Peralatan Tetap ( juga dikenal sebagai suatu corak peralatan tetap ) yang memiliki dua tonggak yang menempati garis tegak lurus pada satu dengan yang lainnya pada suatu tumpuan
4. suatu Gondola adalah suatu jenis bagian dari counter swalayan / layan sendiri dengan deretan rak-rak yang bertingkat, peti atau tiang pancang.

SUASANA
Suasana mengacu pada disain dari suatu lingkungan dengan melalui komunikasi visual, pencahayaan, penwarnaan, musik, dan wangi-wangian guna mendorong persepsi pelanggan dan tanggapan emosional dan akhirnya untuk mempengaruhi perilaku pembelian mereka .
1. Komunikasi Visual – Yang terdiri dari grafik, papan tanda, dan pengaruh yang dibuat-buat, kedua-duanya didalam toko dan dijendela – membantu meningkatkan penjualan dengan cara menyediakan informasi tentang produk dan saran tentang item atau pembelian khusus.
2. Menyelaraskan papan tanda dan grafik – Papan tanda dan grafik seharusnya dianggap sebagai suatu jembatan diantara barang-barang perdagangan dan sasaran pasar.
3. Memberitahukan kepada pelanggan - Papan tanda dan grafik yang bersifat informasi dapat membuat barang-barang perdagangan lebih diinginkan.
4. Pemakai papan tanda dan grafik sebagai tiang penyangga – Pemakaian papan tanda atau grafik yang disamarkan sebagai tiang penyangga ( atau sebaliknya) adalah suatu cara yang besar untuk mempersatukan tema dan barang-barang perdagangan untuk suatu daya tarik pada seluruh penyajian.
5. Menjaga papan tanda dan grafik tetap cemerlang – Papan dan grafik seharusnya berhubungan pada item yang dipajang dan seharusnya tidak ditinggalkan didalam toko atau dijendela setelah pemajangan dipindahkan.
6. Membatasi Tiruan Papan Tanda – karena suatu tujuan utama papan tanda adalah untuk menangkap perhatian dan memberi tahukan kepada pelanggan, maka tiruan adalah penting pada seluruh keberhasilannya.
7. Mempergunakan Huruf Cetak atau papan tanda yang layak – Dengan menggunakan Huruf Cetak yang layak adalah hal yang penting untuk suatu keberhasilan papan tanda.
8. Menciptakan pengaruh yang dibuat-buat – bagian dari satuan yang dibuat-buat (theatrical) adalah pengaruh yang khusus yang melebihi, akan tetapi begitu mengkoordinasikan elemen yang lain.



II. PENCAHAYAAN
Pencahayaan yang baik di dalam suatu toko melibatkan lebih banyak dari pada hanya sekedar menynari ruang. Pencahayaan digunakan untuk menyinari barang-barang perdagangan, memahat ruang, dan menangkap suatu nuansa hati atau perasaan yang memperkuat citra toko.

a. Pencahayaan barang-barang perdagangan – Suatu sistem pencahayaan yang baik membantu menciptakan suatu perasaan akan keceriaan di dalam toko. Pada waktu yang sama, pencahayaan harus menyediakan suatu penafsiran warna yang akurat terhadap barang-barang perdagangan.
Kunci lain pemanfaatan pencahayaan yang disebut popping barang-barang perdagangan - yang memfokuskan pencahayaan terhadap area fitur dan item-item khusus. Dengan cara menggunakan pencahayaan dengan memfokuskan terhadap saku strategis terhadap barang-barang perdagangan maka akan melatih mata para pembelanja terhadap barang-barang perdagangan dan memikat para pelanggan secara strategis melalui toko tersebut,
b. Struktur Ruang dan Menangkap Suatu Nuansa Hati – Suasana hati bisa berubah dari untuk membeli sesuatu barang-barang perdagangan dengan barang-barang perdagangan yang lainnya sehubungan dengan perencanaan pencahayaan jelas.
c. Corak permainan menurun – Pencahayaan dapat menyembunyikan kesalahan dan disain toko yang tidak sesuai model.
d. Pencahayaan Eropa yang melintasi Atlantik – Secara tradisional toko khusus dan departmen store Amerika Serikat telah mempergunakan sumber pencahayaan lampu pijar guna mempromosikan kehangatan dan yang menyenangkan. Keseluruhan sumber pemcahayaan telah dikurangi dan tekanan pencahayaan telah ditegaskan untuk memperoleh perhatian pada barang-barang perdagangan dan display. Hal tersebut berarti untuk merasa seperti dirumah seseorang.
III. PENGWARNAAN
Pemakai warna yang kreatif dapat memperkuat suatu citra pengecer dan membantu menciptakan suatu nuansa hati. Riset telah menunjukkan bahwa warna yang hangat ( merah dan kuning) dapat menghasilkan efek physiologi dan psikologi sebaliknya dari warna yang sejuk.

IV. MUSIK
Sebagaimana warna dan pencahayaan, maka musik juga dapat menambahkan atau mengurangi dari suatu paket pada suasana keseluruhan pengecer.

V. PENGHARUM / WEWANGIAN
Umumnya keputusan pembelian adalah berdasarkan pada emosi. Dari keseluruhan pancaindera manusia, maka penciuman memiliki pengaruh yang sangat besar atas emosi manusia tersebut. Indra penciuman lebih tajam ketimbang pancaindra yang lainnya, adalah berada pada suatu garis lurus terhadap perasaan kebahagian, marah, kemuakan, dan nostalgia – perasaan yang sama yang oleh para pelaku pemasaran ingin untuk memakainya.

Ringkasan
Suatu layout/denah toko yang baik dapat membantu para pelanggan untuk menemukan dan membeli barang-barang perdagangan. beberapa jenis layout yang umumnya dipakai oleh para oleh para pengecer.
Rancangan tataruang grid adalah yang terbaik untuk toko dimana para pelanggan dapat mengharapkan untuk menjelajahi / mengungkap seluruh toko, seperti toko penjual bahan makanan dan toko kelontong ( drugstores). Rancangan racetrack adalah lebih umum untuk skala atas toko besar seperti departemen store.
Rancangan free-form biasanya ditemukan di toko kecil yang khusus dan di dalam lingkungan departemen toko besar. Para perancang toko juga haruslah secara hati-hati menggambarkan area-area toko yang berbeda-beda. Fitur / corak area, bulk stock, dan diiding yang masing-masing memiliki maksud unik mereka sendiri akan tetapi tetap saja haruslah dikoordinasikan guna menciptakan suatu tema yang menyatu.
Berupa cara untuk perdagangan yang dapat menolong para pengecer guna menghadirkan barang-barang perdagangan untuk memudahkan penjualan. Para pengecer haruslah mencoba untuk menekankan dengan pengalaman berbelanja dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai kepuasan pelanggan .
Lokasi toko seharusnya ditentukan dengan keseluruhan tujuan memperoleh ke dan perputaran inventaris diantara bermacam-macam, jenis dari produk, perilaku pembelian konsumen, hubungan dengan barang-barang perdagangan di dalam toko departemen yang lainnya, dan karakteristik fisik barang-barang perdagangan.
Berbagai peralatan pengecer yang membentuk suasana/atmosphere – grafik, pertanda/sign, dan efek teater – guna menfasilitasi penjualan. Strategi juga melibatkan pencahayaan, warna, musik, dan aroma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar